Kultum
Kemenangan atau Teguran
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ
الْعَالَمِينَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُورِ الدُّنْيَا وَالدِّينِ،
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الـمُرْسَلِينَ وَعَلىَ آلِهِ
وَصَحْبِهِ أَجْـمَـعِينَ،
وَرَسُولُه
Kaum muslimin yang dirahmati
Allah SWT.,
Puji syukur kita
haturkan ke hadhirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, kita
dimudahkan untuk melaksanakan berbagai ketaatan dan ibadah kepada-Nya.bersyukur
kepada Allah SWT, atas petunjuk yang Dicurahkan, sehingga kita bisa menyembah,
beribadah dan tunduk terhadap aturan-Nya.
Sholawat serta salam
mari kita haturkan kepada junjungan kita Nabiulloh Muhammad Sollallohu ‘alaihi
wasalam yang mana berkat perjuangan dan para sahabat-sahabatnya kita dapat
hidup dari dunia penuh dengan kegelapan menuju dunia yang terang benderang
yakni addinul islam.
Terimaksih kami haturkan
kepada pembawa acara dan para dewan juri yang telah memberikan waktu kepada
kami untuk menyampaikan qultum dengan judul yang diusung adalah kemenangan atau
teguran.
Ketahuilah bahwa Allah ta’ala menjadikan
kehidupan dunia ini sebagai ujian dan cobaan bagi hamba-hambanya agar diketahui siapakah
dari hamba-Nya yang mentaati-Nya dan siapa yang mendurhakai-Nya: Dialah Allah
yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji kalian, manakah di antara
kalian yang paling baik amalnya, dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.
Orang yang berbahagia adalah orang yang mampu
menjadikan kehidupannya sebagai bekal menuju perjalanan panjang ke akherat kelak.
Jamaah sekalian
Saat ini semua umat Islam diseluruh penjuru
negeri bergembira menyambut Idul Fitri, yang memang merupakan waktu yang
diajarkan oleh Islam untuk bergembira. Karena memang inilah hari raya kita, hari raya
dimana kita bisa bergembira menyambut kedatangannya.
Dewan Juri dan rekan-rekan yang berbahagia..
Mungkinkah kita bisa
menyambut malam 1 syawal nanti dengan takbir keliling sambil mengumandangkan :
لْحَمْدُ
لِلَهِ وَ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ
وَ اَللَّهُ اِلاَّ لآاِلَهَ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَر
اَللَّهُ
Sambil membawa obor dan menerangi jalan
dengan api.
Kawan-kawan sekalian
Kemenangan kita kali ini
tidak seperti tahun-tahun yang lalu, tidak seperti kemarin, tidak sama seperti
dahulu. Yang bisa saling bermaaf-maafan, saling berjabat tangan dan berkunjung
kerumah sanak saudara untuk memperat tali silturahmi.
Bukankah idul fitri
seharusnya dijadikan ajang silahturahmi kawan-kawan dan dewan juri sekalian.
Tetapi malah sebaliknya, sebagian besar dari kita idul fitri dijadikan sebagai ajang
pamer-pameran, pamer pakaian baru, pamer kendaraan baru, pamer makanan dan
pamer hal lainnya. Bukankah hal ini termasuk dalam kategori riya’.
Allah
SWT berfirman:
وَالَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ رِئَاءَ النَّاسِ
وَلَا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَا بِالْيَوْمِ الْآخِرِ ۗ وَمَنْ يَكُنِ
الشَّيْطَانُ لَهُ قَرِينًا فَسَاءَ قَرِينًا
“Dan (juga) orang-orang yang menafkankan harta-harta mereka karena
riya kepada manusia, dan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan kepada
hari kemudian. Barangsiapa yang mengambil syaitan itu menjadi temannya, maka
syaitan itu adalah teman yang seburuk-buruknya.” ( QS. AN NISA : 38)
Dan dalam surah lainnya Allah berfirman :
“Dan janganlah kamu menjadi
seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya dengan rasa angkuh dan dengan
maksud riya kepada manusia serta menghalangi (orang) dari jalan Allah. Dan
(ilmu) Allah meliputi apa yang mereka kerjakan.” ( QS. AL ANFAL : 47)
Dewan juri yang kami hormati
Bukankah riya’ merupakan
sifat yang tidak disukai Allah memamerkan apa yang dia miliki kepada orang lain
yang tidak memiliki. Astagfirullah Hal Adzim, Astagfirullah Hal Adzim,
Astagfirullah Hal Adzim
Rekan sekalian
Sedihkan anda ?
Bahagia Kah Anda saat ini ?
Bahagia kah anda dengan situasi saat ini ?
Tentu tidak kan. Semua sudah jelas dan kita
sama sama merasaknnya.
Hey kalian para anak muda
Sadarkah kalian selama ini,
selama idul fitri kalian ogal-ogalan dijalan, balapan dijalan, Apakah kalian
lupa dengan adab ataukah tidak tau sama sekali.
Ingatlah penghuni jalan
bukan hanya kalian tetapi ada juga orang tua, orang yang melahirkan kalian
didunia ini, orang yang mendidik kalian hingga sebesar ini. Bukankah kalian
kelak kalian memiliki anak dan anak kalian memiliki anak dan kemudian usia anda
semakin rentan dan jantungan, mudah kaget, mudah marah dengan hal-hal yang
langsung lewat tanpa permisi.
Jamaah Rokhimakumulloh
Dari Rib’i bin Hirasy, ia
berkata, “Seorang lelaki dari Bani ‘Amir
bercerita kepada kami bahwa ia pernah meminta izin kepada Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam ketika beliau ada di rumah. Orang tersebut berkata, ‘Apakah
aku boleh masuk?’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berkata kepada
pembantunya, ‘Keluarlah kepada orang tersebut, lalu ajarkanlah ia cara meminta
izin.’ Ajarkanlah kepadanya, ‘Ucapkanlah assalaamu ‘alaikum, bolehkah aku
masuk?’ Orang tersebut pun mendengarnya, lantas ia mengucapkan, ‘Assalamu
‘aaikum, bolehkah aku masuk?’ Lantas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun
mengizinkannya, setelah itu ia pun masuk.” (HR. Abu Daud, no. 5177 dengan sanad
shahih)
Dari Kildah bin Al-Hambal radhiyallahu ‘anhu, ia
berkata, “Aku pernah mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, aku menemui
beliau dan aku ketika itu tidak mengucapkan salam. Nabishallallahu ‘alaihi wa
sallam lantas mengatakan,
“Kembalilah, lalu ucapkanlah assalaamu ‘alaikum,
bolehkah aku masuk?’” (HR. Abu Daud, no. 5176 dan Tirmidzi, no. 2710. Tirmidzi
mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Dewan juri dan
rekan-rekan yang dirahmati allah swt
Jangan
pernah salahkan corona, kita tidak dapat silahturahmi kesanak saudara mungkin
saja sebagai teguran karena mungkin selama ini kita hanya pamer pakaian baru
atau kendaraan baru.
Jangan
pernah salahkan corona karena kita tidak dapat mendengarkan kalimat “shollu
sunnatal li’idilfitri rokngataini jamiata rohimakumulloh.. assolatujamiah”
mungkin allah menegur kita agar saat solat sunnah idul fitri kita niatkan tulus
dengan karena allah bukan pamer pakaian atau mukenah yang baru
Dewan
juri dan rekan rekan sekalian marilah kita saling bermuhasabah diri dan
memperbaiki diri, karena kita hampir melewati bulan ramdhan bulan yang penuh
keberkehan dan penuh ampunan. Semoga di hari yang fitri nanti kita menjadi
suci, bersih selaknya bayi yang baru lahir dari rahim seorang ibu.
Hadirin rohimakumulloh..
Semoga Allah menerima
amal kita dan tidak menjadikannya sia-sia. Amiin.
Sekian qultum kami sampaikan
kurang dan lebihnya mohon dimaafkan. Jika ada kata-kata yang salah dan
menyinggung perasaan itu datangnya dari pribadi kami sendiri, jika ada
benarnya maka datangnya dari Allah Adza
wadzalla.
Syukron , Alhamdulillah
Komentar
Posting Komentar